Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!
Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!
Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!
Download untuk Windows
Download untuk Android
Download untuk iOS
Deposit
Withdrawal
Daftarkan akun
Buka Akun Live
Login Nasabah
Informasi yang direkomendasikan
Desember 28, 2022
Pasar keuangan hendak terus tergantung pada inflasi serta perkembangan ekonomi. Krisis tenaga eropa bisa dengan gampang bergeser jadi krisis global pada masa mendatang, bahkan mempengaruhi euro serta dolar AS.
Kemajuan korektif pada jangka panjang Eur/ Usd mungkin hendak bersinambung pada kuartal awal 2023. Pendamping Eur/ Usd akan mengawali tahun 2022 dengan lesu.
Namun pada saat itu, tidak terdapat yang mulai membayangkan pendamping mata uang ini hendak berakhir di titik terendah 0, 9535.
Pasar keuangan pada biasanya optimis terhadap pemulihan ekonomi pasca pandemi, walaupun sebagian residu sisa akibat yang sebagian besar terpaut dalam berbagai upaya menghidupkan kembali mesin global.
Sorak sorai terhadap pemulihan ekonomi pasca pandemi hanya berlangsung pendek, sebab ekonomi global mengalami pukulan tidak terduga yang lain berupa inflasi.
Indeks harga konsumen( ihk) yang panas jadi norma baru di tengah kendala rantai pasokan serta terdapat melonjaknya permintaan konsumen.
Dengan inflasi di negara- negara besar menggapai titik paling tinggi multi- dekade serta juga membuat pemerintah serta pengambil kebijakan lengah.
Inflasi temporal dari tahun 2021 beralih jadi mengakar pada awal tahun 2022. Selaku dampak yang berlangsung, permintaan buat obligasi pemerintah amerika serikat jangka pendek mulai melonjak.
Umumnya dibaca selaku ciri awal resesi yang akan segera tiba. Dolar AS( USD) berpacu beriringan serta menggapai tingkat paling tinggi multi- dekade terhadap sebagian besar rival utama.
Bank- bank sentral berpikir kalau merupakan ilham yang baik buat bergeser dari kebijakan moneter ultra- longgar ke pengetatan kuantitatif besar- besaran buat mendinginkan inflasi.
Federal reserve AS( the fed) mengawali peningkatan suku bunga sebesar 25 basis poin( bp) pada bulan Maret 2022, ke kisaran 0, 25 persen sampai 0, 50 persen.
Namun dengan cepat diiringi oleh 5 peningkatan 75 bp berturut- turut. Inflasi terus berjalan dengan alot di Amerika Serikat, walaupun isyarat awal yang menggembirakan melonjak pada akhir kuartal ketiga.
Indeks harga konsumen amerika serikat naik pada laju tahunan sebesar 9, 1% pada bulan juni, tingkat paling tinggi dalam lebih dari 4 puluh tahun.
Di AS kondisi sangat berbeda. Sampai kuartal terakhir tahun ini, tekanan harga terus bertambah sedangkan pembentuk kebijakan bank sentral eropa( ecb) menunggu sampai desember buat mengambil perilaku yang lebih kasar.
Ihk tahunan kawasan Euro naik 10, 1% yoy pada bulan november, sedangkan kemudian ihk uni eropa sebesar 11, 1% pada periode yang sama.
Inflasi zona euro tentu menggapai puncaknya pada tingkat paling tinggi multi- dekade sebesar 10, 6% pada bulan september.
Bank sentral eropa sudah jauh lebih konservatif selama paruh awal tahun ini. Presiden ecb christine lagarde serta rekan- rekannya menarik pelatuk buat pertama kalinya pada bulan juli.
Menaikkan suku bunga sebesar 50 bp, diiringi peningkatan 75 bp 2 kali berturut- turut. Bank sentral di Amerika Serikat, ECB memperlambat laju pengetatan serta naik 50 bp pada bulan desember.
Pengumuman bank sentral bulan desember ditatap hawkish, serta baik Christine Lagarde maupun pimpinan The Fed Jerome Powell membagikan modul volatilitas.
Di satu sisi, pimpinan federal mengejutkan para pelakon pasar dengan kata- katanya yang keras, sebab dia telah mencatat kalau the fed masih mempunyai kesempatan buat menaikkan suku bunga.
‘’pengalaman historis secara jelas memperingatkan supaya tidak melonggarkan kebijakan secara prematur.
Kami memikirkan penyusutan suku bunga hingga komite percaya kalau inflasi bergerak turun ke 2% secara berkepanjangan," tambah powell.
Ringkasan proyeksi ekonomi Federal Reserve( sep) memperkirakan tidak terdapat penyusutan suku bunga pada tahun 2023.
Sedangkan para pengambil kebijakan mulai merevisi ke atas perkiraan inflasi sembari merendahkan prospek perkembangan.
Jadi, Fed serta ECB setuju buat memperlambat laju pengetatan namun berjanji buat menaikkan lebih banyak lagi, apalagi dengan adanya risiko mengusik perkembangan ekonomi.
Powell serta lagarde setuju dalam menempatkan inflasi di atas perkembangan. Sasaran utama bank- bank sentral ini dalam melindungi inflasi tetap terkontrol, bukan buat tingkatkan perekonomian.
Keputusan moneter mereka menghabiskan likuiditas besar- besaran, jelas mengganggu kemajuan ekonomi. Risiko penyusutan besar, sedangkan tekanan harga senantiasa besar mengarah tahun 2023.
Salma Team
Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.