Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!
Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!
Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!
Download untuk Windows
Download untuk Android
Download untuk iOS
Deposit
Withdrawal
Daftarkan akun
Buka Akun Live
Login Nasabah
Informasi yang direkomendasikan
Desember 13, 2022
Aussie merupakan dolar Australia yang melemah di bawah angka $0,68. Hal tersebut memangkas keuntungan dari sesi yang terjadi baru-baru ini disebabkan oleh investor yang sudah siap untuk data inflasi utama AS serta keputusan suku bunga federal reserve.
Kekhawatiran tersebut akan sangat berdampak pada resesi global dan membebani mata uang yang terkait dengan komoditas. Membayangi hal tersebut optimism pasar yang berasal dari beberapa pelonggaran pembatasan covid-19 di Negara China.
Data terbaru sendiri menunjukkan bahwa ekonomi Australia sedikit berkembang dari yang diperkirakan pada masa kuartal ketiga disebabkan inflasi yang terjadi secara terus menerus serta berbagai kenaikan suku bunga yang saat ini mengurangi konsumsi domestic.
Pada Reserve Bank Of Australia menaikkan suku bunga pada kebijakan sebesar 25 basis poin atau menjadi 3,1% pada pertemuan bulan Desember. Membawa biaya pinjaman pada tingkat yang tidak terlihat dalam waktu satu decade ini.
RBA saat ini juga sudah menaikkan suku bunga selama kurang lebih delapan bulan berturut-turut serta mengatakan akan sangat memperketat mengenai berita menurunnya inflasi yang terjadi setelah data inflasi AS diunggah.
AVB atau biasa disebut sebagai Analyst Vibiz Researh bagi perdagangan selanjutnya adalah dolar Australia akan bergerak lebih lemah dengan kekhawatiran pada pelemahan ekonomi. Namun, jika data inflasi menurun maka dolar Australia akan menguat.
Yen yang merupakan mata uang Negara Jepang ikut bergerak menurun pada angka sekitar 137 per dolarnya. Hal tersebut disebabkan karena tekanan baru dari para investor yang bersiap untuk menerima data inflasi utama AS serta keputusan suku bunga pada minggu ini.
Haruhiko Kuroda yang merupakan gubernur Bank Of Japan baru-baru ini menyatakan bahwa saat ini masih terlalu dini agar membahas mengenai kemungkinan peninjauan kerangka kebijakan moneter yang akan terjadi pada bank sentral tersebut.
Kuroda menegaskan bahwa mempertahankan stimulus besar-besaran Bank sangat perlu dilakukan agar bisa sampai upah naik dengan angka cukup untuk menutupi keinaikan dari biaya hidup sehari-hari. Jadi, hal tersebut menjadi topik yang sangat penting untuk dibahas.
Seorang analis yang telah memiliki hubungan dekat dengan para pembuat kebijakan tersebut menyarankan bahwa BOJ dapat meninggalkan batas imbal hasil dalam obligasi 10 tahun paling cepat yang akan dilakukan mulai tahun depan.
Hal tersebut dikarenakan prospek yang dapat berkembangkan berkat inflasi serta upah yang melampaui ekspektasi. Dalam Analyst Vibiz Research Center sendiri telah memperkirakan untuk perdagangan lebih lanjut terhadap Yen Jepang.
Yen Jepang dapat bergerak lemah disebabkan data inflasi yang terjadi pada hari ini yang akan terealisir turun. Jika data tersebut naik kemungkinan besar dolar AS akan melemah dan Yen Jepang akan kembali menguat.
Berbeda dengan Aussie dan Yen jepang, Poundsterling yang merupakan mata uang Negara Inggris mendekati angka $1,23. Hal tersebut telah membalikkan sebagian besar keuntungan pada perdangan yang terjadi di hari senin setelah data baru muncul.
Data tersebut memuat mengenai ekonomi inggris yang tumbuh lebih dari perkiraan dalam bulan oktober sebesar 0,5%. Meskipun resesi tersebut membayangi serta tidak mungkin ekonomi akan lolos darinya. Indikator ekonomi utama lain akan mempengaruhi hal tersebut.
Pendapatan serta penjualan ritel, angka inflasi dan tingkat pengangguran akan segera dirilis pada minggu ini. Hal tersebut akan memberikan pembaruan yang lebih lanjut mengenai berbagai isu kesehatan ekonomi yang terjadi di Inggris.
Pada Euro sendiri bertahan di atas $1,05 dalam waktu pertengahan desember. Hal ini merupakan yang terkuat dalam waktu lebih dari 5 bulan, dikarenakan investor sudah bersiap mengenai data inflasi serta keputusan suku bunga yang akan dikeluarkan oleh bank sentral.
ECB sendiri memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga akan terjadi kurang lebih 50 bps dan akan terjadi di hari kamis. Meskipun kekhawatiran mengenai resesi sudah kuat, saat ini terdapat tanda-tanda tekanan inflasi yang mulai mereda.
Dalam Analyst Vibiz Research Center sudah memperkirakan mengenai perdagangan selanjutnya. Jika kurs EURUSD akan bergerak naik dengan seiring sentiment perlamabatan mengenai kenaikan suku bunga pasa data inflasi AS.
Salma Team
Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.