Pergerakan pair USDJPY sejak minggu lalu bergerak sideways hanya di kisaran 129.00 sampai dengan 131.00. Dan hal tersebut terjadi akibat market sedang menunggu kebjiakan bank sentral Amerika The Fed yang akan mengumumkan tingkat suku bunganya pada pertemuan FOMC dini hari pada tanggal 2 Januari 2023. Market meyakini The Fed hanya akan menaikkan tingkat suku bunganya sebesar 25 basis poin saja, yakni dari level 4.50 ke level 4.75. Dan hal tersebut memberikan sentimen bahwa The Fed kedepannya akan menghentikan kenaikan suku bunga mengingat level inflasi sudah mulai menurun dari level tertinggi 9.1% pada November tahun lalu dan kini sudah turun ke level 6.5%. Inflasi yan gsudah mulai menurun tersebut dapat menjadi alasan kuat bagi The Fed untuk tidak kembali menaikkan tingkat suku bunganya pada pertemuan FOMC berikutnya dan hal tersebut dinilai market sebagai sinyal awal pelemahan US Dollar.
Melemahnya US Dollar tersebut tentu berdampak langsung pada pair USDJPY yang juga ikut melemah sejak akhir tahun 2022 lalu.
USDJPY berpotensi kembali turun ke level support 128.895 sampai dengan 125.897
Level Resisten berada pada harga 131.676 sampai dengan 134.327
Grafik USDJPY Timeframe Daily

Disclaimer
*Trading forex, saham, index, komoditi dan kripto merupakan instrumen transaksi yang memiliki resiko sangat tinggi, dan belum tentu cocok untuk semua kalangan. Sinyal transaksi merupakan pandangan analis dalam membaca pergerakan market pada waktu tertentu dan belum pasti terjadi sesuai dengan analisa. Perhatikan pergerakan market dengan seksama, gunakan perhitungan manajemen resiko sebelum bertransaksi di market.
**Seluruh tulisan pada website ini sepenuhnya hak milik dari salma education, dilarang mempublikasikan tanpa seijin salma education.