Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!
Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!
Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!
Download untuk Windows
Download untuk Android
Download untuk iOS
Deposit
Withdrawal
Daftarkan akun
Buka Akun Live
Login Nasabah
Informasi yang direkomendasikan
Januari 04, 2023
Sudah sejak Rabu Dollar AS beranjak melemah, melepas kembali beberapa keuntungan besar pada sesi sebelumnya. Dan trader mencari petunjuk baru terkait kebijakan moneter AS di masa depan.
Dari risalah rapat FED (Federal Reserve) bulan Desember lalu. Pada pukul 15.55 WIB, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap mata uang lain, melemah 0,7% di 103,638.
Di hari Selasa, indeks dolar AS naik 1% seiring menurunnya sentiment oleh peringatan dari dari IMF (Dana moneter internasional). Terkait kemungkinan resesi global di tahun 2023 nanti.
Mengingat perlambatan ekonomi yang ada di Negara pendorong pertumbuhan utama seperti Eropa, China dan AS. Namun kekuatan dolar nampaknya sudah kehabisan tenaga dan pasar kini menunggu rilis notulen rapat FED.
Pada bulan Desember lalu, FED menaikkan suku bunga sebesar 50 basis point. Laju ini lebih lambat dari 4 rapat sebelumnya dan risalah bisa membantu menjelaskan apa yang dipikirikan.
Oleh para pengambil kebijakan menuju rapat pertamanya tahun ini pada bulan Februari. Minggu ini, tepatnya pada hari Jum’at, FED juga menampilkan data pekerja, termasuk laporan pekerjaan bulanan resmi.
Sebelum itu, laporan lowongan pekerjaan JOLTs untuk bulan November akan dirilis hari Rabu nanti. Dan diperkirakan akan menunjukkan 10 juta lowongan yang menjadi penurunan dari bulan sebelumnya.
EUR/USD menguat 0,6% di 1,0614 setelah aktivitas di sektor jasa Spanyol meningkat selama 2 bulan berturut-turut di bulan Desember. Sementara itu inflasi Prancis tanpa diduga mengalami penurunan pada bulan Desember.
Turun menjadi 6,7% selama bulan tersebut dan turun dari 7,1% di bulan November. Ekonomi sudah memperkirakan angka tersebut akan naik sedikit menjadi 7,2%. USD/JPY turun 0,7% ke 130,07.
Di mana yen menunjukkan beberapa kekuatan walaupun data menunjukkan aktivitas manufaktur Jepang berkontraksi untuk bulan kedua berturut-turut. Terbebani oleh inflasi tinggi serta permintaan internasional yang lemah.
GBP/USD menguat 0,9% di 1,2075. Poundsterling rebound setelah turun 0,7% di sesi sebelumnya. AUD/USD yang sensitif terhadap resiko melonjak 2,1% ke 0,6871, sedangkan USD/CNY turun 0,5% menjadi 6,8811.
Berbalik walaupun Negara ini berjuang menghadapi lonjakan besar kasus infeksi. Setelah sebelumnya Negara ini melonggarkan beberapa pembatasan anti COVID 19 pada bulan Desember tahun lalu.
Sebagian besar mata uang Asia sedikit mengalami kenaikan pada hari Rabu. Tatkala pemulihan dolar nampaknya sudah kehabisan tenaga. Kini pasar menunggu isyarat baru kebijakan moneter AS dalam notulen rapat FED.
Mata uang regional ada di bawah tekanan pada hari Selasa. Pasalnya sentiment positif dihambat oleh peringatan dari IMF. Tentang potensi resesi, sedangkan kekhawatiran peningkatan kasus COVID di China juga membebani.
Hal tersebut membuat dolar menguat lebih dari 1% terhadap sejumlah mata uang. mengakibatkan sebagian besar mata uang Asia melepaskan keuntungan yang dibuat di awal tahun.
Namun reli dolar nampaknya terhenti di hari Rabu, sehingga menopang mata uang regional. Yaun China naik 0,2% di hari Rabu, sedangkan won Korea Selatan menguat 0,5%.
Pada hari Selasa, Yen Jepang naik 0,3% namun diperdagangkan di bawah level tertinggi 7 bulan terhadap dolar. Data dari Jepang menunjukkan aktivitas manufaktur berkontraksi untuk bulan ke 2 berturut-turut.
Sebab produsen lolak harus menghadapi inflasi tinggi serta permintaan internasional yang lamban. Indeks dolar serta indeks dolar berjangka diperdagangkan sedikit turun. Namun mempertahankan sebagian besar keuntungan baru ini.
Dan diperdagangkan tepat di bawah level tertinggi 2 minggu. Kini fokus tepat pada notulen rapat FED bulan Desember. Dengan pasar yang menunggu untuk melihat apa lebih banyak pengambil kebijakan.
Mendukung perlambatan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Pasar kini memperkirakan lebih dari 90% kemungkinan bahwa FED akan meredam retorika hawkish. Dan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis point.
Hal tersebut juga terjadi di tengah meningkatnya sejumlah tanda bahwa inflasi AS sudah mencapai puncaknya. Namun mengingat inflasi AS masih jauh di atas kisaran target tahunan FED.
Diperkirakan bank sentral secara luas akan mempertahankan kebijakan ketat dalam beberapa bulan mendatang. Setelah peringatan terkait potensi resesi IMF, pasar mengamati secara cermat setiap pembicaraan ekonomi dari Negara-negara besar.
Salma Team
Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.