Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!
Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!
Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!
Download untuk Windows
Download untuk Android
Download untuk iOS
Deposit
Withdrawal
Daftarkan akun
Buka Akun Live
Login Nasabah
Informasi yang direkomendasikan
Mei 27, 2023
Kondisi Dolar AS yang mengalami pelemahan pada persaingan perdagangan Eropa di hari Jumat memiliki kemungkinan terus beranjak naik pada waktu mingguan. Hal ini merupakan bagian penting dengan ketigakalinya berturut-turut yang telah diprekdiksi berdasarkan ekspektasi kenaikan suku bunga AS.
Bahkan perlu diketahui pada waktu jam 14.15 WIB, kondisi nilai dollar mengalami penurunan terhadap enam mata uang lainnya sebesar 0,1% ke 104,040. Bahkan angka ini sedikit lebih rendah dan berada pada level tertinggi setelah dua bulan di angka 104,31 pada hari Kamis.
Angka penurunan pada hari jumat tersebut tentu tidak bisa mengganggu jalur kenaikan mingguan yang diperkirakan terus beranjak naik, bahkan yang ketiga kalinya secara berturut-turut. Meski nilai kenaikan sedikit lebih rendah yakni di bawah 1% para pelaku pasar modal akan tetap yakin bahwa hal ini bisa menjadi pertimbangan terbaik bagi semua kenaikan suku bunga.
Pertimbangan lebih lanjut yang perlu dipahami adalah bahwa aspek utama terkait peningkatan suku bunga pada nilai dollar AS ini juga mengapa pada beberapa kebijakan. Salah satu kebijakan tersebut datang dari the Fed.
Sebab mengacu pada informasi di hari jumat mengenai kondisi barometer dari kemungkinan inflasi yang sedang terjadi tentu terus sangat diawasi secara ketat. Hal ini tentunya bisa menjadi pertimbangan utama oleh Federal Reserve untuk menentukan sikap saat menuju ke rapat kebijakan di bulan Juni nanti.
Kondisi inflasi yang masih terus terjadi membuat kebijakan yang akan diambil harus benar-benar terbaik. Sehingga pihak The Fed memiliki ekspektasi untuk terus menaikkan suku bunga pada bulan juni mendatang, sehingga semua trader juga akan mengharapkan kebijakan tersebut terkait kenaikan suku bunga.
Kondisi Dolar juga semakin menguat setalah menerima berbagai informasi menarik terkait statusnya saat ini. Sebab diketahui bahwa kondisi dollar sebagai safe haven, kemungkinan untuk mencapai kesepakatan dalam menaikkan status plafon utang pemerintah AS senilai $31,4 triliun dengan target bulan Juni tentunya semakin dekat.
Semua kebijakan yang akan diambil oleh pihak the Fed pada bulan Juni mendatang tentunya akan berakibat positif. Akan tetapi semua kebijakan serta kesepakatan tentu masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari Dewan Perwakilan Rakyat baik pihak Partai Republik dan Senat oleh pihak Partai Demokrat.
Disisi lain pergerakan mata uang memiliki fluktuasi berbeda-beda. Hal ini tentunya masih berhubungan dengan kondisi nilai dollar AS yang akan mengalami kenaikan sesuai dengan perkiraan awal minggu ini.
Misalnya kondisi EURO yang naik tipis ke angka 1,0731, kondisi ini tentu masih dekat dengan level terendah dari dua bulan, Adanya kondisi ini juga telah dipersiapkan oleh pihak bank Central dari Euro untuk memiliki kebijakan dalam menaikkan suku bunga lanjutan sehingga diharapkan mampu meredam inflasi yang masih tinggi.
Selanjutnya ada nilai mata uang GBP yang naik 0,2% ke 1,2344. Hal ini juga berhubungan dengan nilai retail Inggris yang juga naik pada bulan April lalu, atau naik sebesar 0,5% dari bulan Maret, aspek ini juga diatas ekspektasi senilai 0,3% dan mampu bergerak naik juga sebesar 1,2% sesuai data bulan sebelumnya.
Hal ini juga berdampak pada inflasi yang tengah dialami oleh Inggris serta Italia dengan rangking tertinggi. Akan tetapi nilai tingkat ketahanan dua mata uang tersebut terus mengalami perbaikan, pihak bank di Inggris kemungkinan besar akan menaikkan jumlah suku bunga sekali lagi di bulan depan.
Selanjutnya ada nilai mata uang dari jepang yang juga mengalami penurunan sebesar 0,2% ke 139,78, bahkan data ini tidak cenderung tinggi dibandingkan dengan enam bulan terakhir. Hal ini juga menjadi pertimbangan untuk menunda pengetatan kebijakan terkait suku bunga tahun ini.
Sedangkan kondisi di Indonesia bisa dilihat dari pergerakan IHSG mengalami penurunan sebesar 0,26%. Sehingga secara otomatis angka nilainya kalah 0,1% di 14.980,0 dari dollar AS, sehingga peril ada kebijakan tambahan dalam menstimulus nilai tersebut agar kembali menguat.
Salma Team
Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.