Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!
Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!
Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!
Download untuk Windows
Download untuk Android
Download untuk iOS
Deposit
Withdrawal
Daftarkan akun
Buka Akun Live
Login Nasabah
Informasi yang direkomendasikan
Januari 28, 2023
Beberapa waktu ke belakang, permintaan minyak China mengalami penurunan pesat. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hal tersebut. salah satu faktornya berkaitan dengan pandemi yang terjadi.
China sendiri menjadi pusat dari pandemi. Hal tersebut membuat ekonomi China menjadi yang paling terpengaruh oleh keberadaan pandemi. Belum lagi pemulihan ekonomi selepas pandemi bukan perkara mudah.
Ada banyak hal yang nampak perlu dipersiapkan untuk pemulihannya. Oleh karena itu tidak heran jika banyak negara nampak kesulitan saat berupaya melakukan pemulihan pandemi. Namun sekarang, ekonomi China sudah semakin baik.
Terlihat jelas kalau efek dari pandemi sudah mulai pudar. Melihatnya bisa dilakukan dengan memerhatikan data ekonomi yang dikeluarkan China. Data ekonomi tersebut sudah memperlihatkan tanda-tanda perbaikan dan mendekati kondisi sebelum pandemi.
Hal ini tentu menimbulkan optimisme dari banyak pihak. Optimisme tersebut membuat banyak analis beranggapan bahwa permintaan minyak China akan kembali stabil. Ini tentu berpengaruh terhadap banyak pihak itu sendiri.
Dengan permintaan minyak yang semakin tinggi, harganya jelas mengalami peningkatan. Sebenarnya peningkatan harga ini sudah diprediksi dari beberapa waktu yang lalu. Namun semakin kemari, penguatan yang terjadi justru semakin signifikan.
Tidak heran jika banyak orang menyebut kenaikan harga minyak terjadi dengan sangat signifikan. Itu karena kenaikan harganya mencapai 1%. Pada awalnya kenaikan ini ditandai dengan para importir minyak yang berasal dari China.
Para importir yang sebelumnya tidak melakukan aktivitas ekonomi, kembali membuka ekonominya. Belum lagi ada berita yang menarik keluar dari AS. Ada informasi yang mengatakan kalau persediaan minyak mentah AS meningkat cukup tinggi.
Jika dihitung secara detail, minyak mentah brent mengalami kenaikan. Kenaikannya sendiri cukup signifikan karena mencapai 0,9 persen. Ini membuat harga minyak tersebut meningkat hingga 78 sen menjadi 86,9 dollar per barel.
Peningkatan juga terlihat pada minyak mentah berjangka WTI atau West Texas Intermediate. Kenaikan yang terjadi sama dengan brent yaitu 0,9 persen. Ini membuat minyak mentah WTI naik hingga 75 sen ke angka 80,9 dollar.
Giovanni Staunovo mengeluarkan sebuah pernyataan menarik. Ia merupakan seorang analis dari UBS. Menurutnya proses permintaan yang muncul tidak terjadi dengan sendirinya. Ini didukung oleh pembukaan kembali ekonomi yang terjadi di China.
Tetapi itu bukan satu-satunya aspek yang menyebabkan meningkatnya permintaan. Ini juga dipengaruhi oleh pelaku pasar yang menjalankan pelacakannya cermat. Objek pelacakannya sendiri adalah pertemuan OPEC+ JMMC yang akan datang.
Embargo UE pada produk olahan juga menjadi suatu hal yang dilacak oleh pelaku pasar. Sekarang pelonggaran pembatasan pandemi sendiri sudah terlihat jelas. Situasinya sudah tidak seketat beberapa bulan ke belakang.
Salah satu hal yang menjadi indikator utama dari pelonggaran ini bisa dilihat dari aktivitas yang dilakukan oleh pihak Beijing. Sekarang Beijing sudah kembali membuka perbatasannya. Ini menjadi pertama kalinya perbatasan tersebut dibuka dalam tiga tahun terakhir.
Penguatan yang terjadi pada harga minyak mentah tidak hanya disebabkan oleh optimisme terhadap permintaan China. Aspek lain yang juga memengaruhi hal ini adalah persediaan minyak mentah yang terlihat di AS.
Persediaan minyak mentah tersebut mengalami kenaikan. Memang kenaikannya sendiri cukup tipis. Tetapi kenaikan ini membuat persediaan minyak AS bertambah hingga 533 ribu barel menjadi 448,5 juta barel.
Ini merupakan perhitungan yang dilakukan pada pekan yang berakhir di 20 Januari. Data tersebut dikeluarkan oleh EIA atau Administrasi Informasi Energi. Sebenarnya peningkatan yang terjadi lebih kecil dari perkiraan yang selama ini muncul.
Banyak pihak memprediksi kalau peningkatan yang terjadi akan mencapai 1 juta barel. Stok minyak yang sekarang terlihat sendiri bisa dikatakan berada pada titik sangat tinggi. Itu karena stok yang sekarang tersedia merupakan angka tertinggi sejak Juni 2021.
Salah satu hal yang ditunggu oleh para pelaku pasar adalah pertemuan panel menteri OPEC+ yang akan dilaksanakan pada 1 Februari. Banyak orang memprediksi kalau pertemuan tersebut akan mendukung tingkat produk produsen minyak saat ini.
Pemantauan masih perlu terus dilakukan secara berkala. Itu karena data ekonomi ini nampak mengalami perubahan dengan sangat cepat.
Salma Team
Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.