Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!
Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!
Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!
Download untuk Windows
Download untuk Android
Download untuk iOS
Deposit
Withdrawal
Daftarkan akun
Buka Akun Live
Login Nasabah
Informasi yang direkomendasikan
April 28, 2023
Dua mata uang terbesar yakni BTC dan ETH alami penguatan hampir senilai 2%. Hal ini nyatanya seiring dari adanya kehadiran potensi kegagalan First Republic Bank.
Apalagi Kripto dikenal sebagai mata uang yang paling menentang di dalam sistem keuangan dan perbankan. Sehingga, dijadikan sebagai pengaruh adanya pergerakan harga. Untuk waktu sepekan terakhir, Bitcoin tunjukkan penguatan kinerjanya.
Penguatan selama satu minggu itu dengan nilai 0.32%, sementara pada Ethereum justru menguat juga. Akan tetapi, pelemahannya terletak pada waktu sepekan terakhir berdasarkan nilai 2.22%.
Usai dirilisnya Indeks Harga Belanja Konsumtif/Personal Consumption Expenditure (PCE) AS yang ternyata sesuai dengan harapan pasar. Di mana indeks harga PCE tersebut justru melandai ke 4.6% Year on Tear (YoY).
Selain itu, juga naik dengan nominal 0.3% Month on Month (MoM). Adapun, harga Bitcoin juga naik dekat pada angka $29.500. Kenaikan nominal itu untuk beberapa menit pertama setelah dilakukannya perilisan.
Kemudian, BTC yang diperdagangkan mendekati nominal $29.300 sesudah waktu dirilisnya Personal Consumption Expenditure (PCE) AS. Sementara itu, harga Bitcoin berubah dan mendekati nominal sekitar $29.300.
Adapun sama halnya dengan harga Ethereum yang juga ikut bereaksi positif terhadap dirilisnya PCE AS. Sehingga, membuat nominalnya naik ke angka $1.915 beberapa menit saja setelah dilakukan pengumuman.
Para analis kripto pernah mengkhawatirkan nominal Personal Consumption Expenditure (PCE) AS yang diduga lebih panas. Hal ini menjadi perkiraan disebabkan munculnya dampak negatif terhadap sentimen para pedagangnya.
Sentimen tersebut terhadap aset-aset yang memiliki resiko misalnya saja Ethereum dan Bitcoin. Karena sesudah perilisan pada 28 April 2023, pemegang BTC dan ETH memunculkan adanya sikap reaksi positif.
Kombinasi antara tingkat tahunan yang merosot dari 5% ke 4.6% dengan indeks harga PCE inti sesuai dengan harapan pasar. Nyatanya justru memberikan efek pada pemulihan aset-aset beresiko.
Namun, menjelang perilisan, Bitcoin diperjualbelikan berdekatan dengan nominal $29.300. bahkan, juga naik mendekati $29.500 mengincar target nominal $30.000 di grafiknya dalam waktu lima menit saja.
Sama halnya dengan pemegang Ethereum yang menuai aksinya dengan cara serupa. Di mana pengukur inflasi The Fed sesuai dengan harapan atau ekspektasi pasar. Sehingga, ETH rally berdekatan dengan $1.915.
Apalagi perubahan tersebut sesudah beberapa menit tepat dilakukan perilisan PCE AS. Akan tetapi, pemegang Ethereum tetap mengincar untuk berada pada level nilai $1.930 ketika altcoin melanjutkan tren kenaikannya.
Namun, harga Bitcoin tak menunjukkan tanda-tandanya untuk bullish. Hal tersebut disebabkan karena ada di bawah level psikologis, di mana kurangnya daya beli yang akan berakibat pada kelelahan sesudah rally BTC.
Melewati dua hal perekonomian makro utama yang akan terjadi, membuat pedagang memiliki kemungkinan untuk memposisikan diri. Tentunya menuju ke arah hasil yang memang paling mungkin terjadi.
Diputuskannya Federal Reserve nyatanya turut memberikan pengaruh secara signifikan pada harga BTC. Adapun, penyebabnya adalah korelasi sejarah antara BTC dan S&P 500, tetapi korelasinya menurun tajam sampai 0,87 bulan Januari.
Sementara itu, menuju bulan April dengan nilai nominal berada pada 0,36. Jika adanya penyimpan gan The Fed dari perencanaannya dan kemudian diusulkan adanya kenaikan lebih 25 basis poinnya.
Hal itulah yang menjadi pendukung kemunculan sikap hawkish dengan penguatan dollar AS. Dengan begitu, membuat pasar saham dan harga BTC justru menjadi anjlok. Sehingga, bagi para investor diminta untuk berhati-hati.
Tentunya bagi investor yang ingin memperdagangkan harga Bitcoin miliknya di waktu minggu berikutnya dibutuhkan sikap hati-hati. Dikarenakan adanya volatilitas yang bisa memunculkan kehadiran ekonomi makro ini.
Para investor juga turut mengharapkan adanya konsolidasi atau aliran lambat untuk menyapu nilai terendah. Saat bears mampu, terdapat kemungkinan bila harga Bitcoin akan ditargetkan likuiditas sell-stop.
Targetnya itu masih berada di bawah level terendah senilai $26.555 dengan target harga ideal. Sementara, akumulasi jangka panjangnya seperti dalam nominal angka di $25.175 dan kesenjangan nilai wajar (FVG).
Pada nominal Kesenjangan Nilai Wajar (FVG) tersebut diawali dari $23.966 sampai dengan $22.139. Adapun demikian, inilah yang menjadi nominal angka perubahan target dari harga Bitcoin.
Salma Team
Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.