Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!
Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!
Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!
Download untuk Windows
Download untuk Android
Download untuk iOS
Deposit
Withdrawal
Daftarkan akun
Buka Akun Live
Login Nasabah
Informasi yang direkomendasikan
Februari 03, 2023
US Dollar sekarang sedang melemah. Situasi ini terjadi karena pertemuan yang dilakukan oleh The Fed masih belum diketahui hasilnya. Pertemuan ini sendiri memang membuat pelaku pasar berhenti beraktivitas sejenak.
Itu karena aktivitas tersebut baru akan dilakukan setelah The Fed merilis kebijakannya. Tetapi jika dilihat secara umum, The Fed sendiri sebentar lagi akan merilis kebijakannya. Perilisan kebijakan tersebut dipercaya akan meningkatkan nilai dollar secara instan.
Berbicara tentang nilai dollar sendiri sebenarnya cukup unik. Itu karena pelemahan yang sekarang terjadi langsung memberikan efek instan terhadap pasangan-pasangannya. Salah satu contoh yang bisa diperhatikan adalah GBP/USD.
Sekarang pasangan tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Tentu pelemahan US dollar ini menjadi faktor utama yang menyebabkan kenaikan pasangan tersebut. kondisi ini sangat timpang jika dibandingkan dengan situasi beberapa waktu ke belakang.
Itu karena US Dollar masih terlihat berada pada situasi kuat. Dengan penguatan yang terjadi pada dollar, poundsterling dan euro nampak begitu tertekan. Oleh karena itu, banyak orang yang terkejut ketika melihat situasi sekarang yang cukup terbalik.
Sebenarnya pelemahan yang terjadi pada US Dollar sendiri tidak signifikan. Ini tidak berbeda jauh dengan angka sebelumnya. Oleh karena itu tidak sulit bagi mata uang ini untuk kembali pada situasi normal.
GBP/USD sebelumnya terus melemah. Namun sekarang, perubahan arah sudah terjadi sehingga kondisinya semakin positif. Bahkan angkanya sendiri sekarang mendekati 1,2400 pada sesi Amerika. Ada komentar unik yang dikeluarkan oleh Dovish.
Dovish sendiri adalah ketua FOMC Powell. Pernyataannya sendiri membahas proses kebijakan yang sangat membebani dollar AS. Selain itu proses kebijakan tersebut dipercaya membantu pasangan-pasangannya untuk kembali mendapatkan daya tarik.
Bank sentral AS sendiri sudah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Ini bisa dilakukan karena inflasi yang sebelumnya menjadi trending topik di AS mulai mereda. Sebenarnya angka 25 basis poin tersebut hanya setengah dari kenaikkan suku bunga Desember.
Itu karena kenaikkan suku bunga di bulan tersebut mencapai 50 basis poin. Spekulasi tentang suku bunga ini sebelumnya sudah diperkuatkan dengan data pertumbuhan upah yang ada di AS. Data pertumbuhan tersebut dirilis pada hari Selasa.
Pada data tersebut terlihat kalau biaya tenaga kerja mengalami kenaikan. Hanya saja kenaikan yang terjadi masih kurang dari harapan. Itu karena angkanya diprediksi lebih tinggi dari itu pada kuartal keempat.
Ada laporan lain yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja. Laporan tersebut membahas tentang indeks biaya ketenagakerjaan. Ternyata indeks ini hanya naik di angka 1,0 persen. Angka tersebut menjadikanya sebagai kenaikan terkecil sejak kuartal keempat 2021.
Sebenarnya angka ini masih sangat baik jika dilihat pada skal tahunan. Itu karena biaya tenaga kerja mengalami peningkatan hingga 5,1 persen. Angka tersebut muncul setelah dilakukan perhitungan pada periode yang dilaporkan.
Ini berbeda jauh dari kebanyakan prediksi yang mengatakan kalau biaya tenaga kerja hanya akan meningkat di angka 3,5 persen. Sekarang para pembuat kebijakan sendiri sudah memberikan penekanan terkait kebijakan suku bunga.
Para pelaku kebijakan tersebut mengungkapkan kalau suku bunga yang lebih tinggi harus dipertahankan lebih lama. Ini wajib dilakukan dengan menurunkan terjadinya inflasi. Apabila kenaikkan suku bunga ini dihilangkan, besar kemungkinan masalah inflasi akan kembali.
Patut ditunggu apa kebijakan yang akan dilakukan oleh The Fed. Tetapi kebanyakan analis yakin kalau kebijakan yang dikeluarkan masih akan memberikan dukungan penuh terhadap dollar AS. Ini tentu memperumit persaingan yang ada pada pasangan GBP/USD.
Kondisi tersebut sangat memengaruhi aktivitas yang dilakukan investor. Banyak investor mengaku akan memantau dulu pernyataan kebijakan moneter. Hal tersebut sama pentingnya dengan pernyataan Jerome Powell selaku ketua Fed.
Pernyataan tersebut baru akan dirilis pasca pertemuan yang mengulas tentang kenaikkan suku bunga. Tentu ini akan memegang peran kunci dalam memengaruhi dinamika harga USD. Bahkan dorongan berarti pasti akan terasa pada pasangan GBP/USD.
Setiap orang sebenarnya boleh memberikan prediksi terkait bagaimana perubahan situasi yang akan terjadi ke depannya. Tetapi pastikan untuk rasional dan mempertimbangkan secara matang setiap informasi yang muncul ke depannya.
Salma Team
Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.