Gubernur BoJ (Bank of Japan) yang baru akan memiliki pekerjaan berat di tangannya tahun ini. Hal ini melihat manuver USD/JPY yang meluncur lebih rendah dalam perputaran akhir pekan yang bergejolak.

Mantan anggota kebijakan BoJ, Kazuo Ueda, akan ditawari posisi sebagai Gubernur Bank Jepang (BoJ) berikutnya. Ia menggantikan Haruhiko Kuroda yang akan berakhir masa jabatannya pada 8 April 2023 mendatang.

Pergerakan Data Trading Retail

Banyak media di Jepang kencang mengabarkan nama Ryozo Himino juga Shinci Uchida akan mengisi jabatan wakil gubernur. Awal pekan ini dilaporkan bahwa wakil gubernur Masayoshi Amamiya telah dilobi untuk mengisi peran tersebut.

Tuan Amamiya sangat terlibat dalam memetakan kebijakan moneter negara yang sangat permisif dengan Gubernur Kuroda saat ini. Yen Jepang telah mendapatkan penawaran beli dengan USD/JPY sekarang menguji 130,00.

Pergerakan hari ini telah melihat semua kenaikan USD/JPY minggu ini, hampir 3 poin, terhapus setelah pasangan ini mencetak tertinggi 132,90 pada hari Senin (6/2). Tampaknya seolah-olah pasar mulai memberi harga menjauh dari kebijakan moneter ultra-longgar saat ini ketika Kuroda pensiun.

USD/JPY tetap condong ke bawah, dibantu oleh “death cross” bulan lalu. USD/JPY sekarang ingin menembus di bawah MA 20-hari dan konfirmasi penutupan di bawah indikator ini akan menyarankan harga yang lebih rendah ke depan.

Data retail trader menunjukkan 47,03% trader melakukan net-long dengan rasio trader short to long pada 1,13 berbanding 1. Jumlah net-long trader 0,19% lebih tinggi dari kemarin dan 8,27% lebih rendah dari minggu lalu

Sementara itu, jumlah trader net-short trader 2,50% lebih tinggi dari kemarin. Itu catatan yang lebih rendah jika dibanding statistik pekan lalu yang 6,36% lebih tinggi.

Berani mengambil pandangan kontra terhadap sentimen orang banyak menunjukkan fakta bahwa trader net-short menyarankan harga USD/JPY dapat terus naik. Trader lebih jauh net-short dari kemarin dan pekan lalu.

Kombinasi sentimen saat ini dan perubahan baru-baru ini memberi trader bias perdagangan kontrarian USD/JPY-bullish yang lebih kuat. Artinya, para trader harus lebih hati-hati lagi dalam mengambil keputusan.

Data PDB Inggris Sesuai Ekspektasi, GBP/USD Stabil

Bergeser ke Tanah Britania, Data awal PDB Inggris untuk kuartal keempat (Q4) 2022 menunjukkan perlambatan yang konstan meskipun ada perkiraan yang sesuai. Prediksi pergerakan semacam ini membuat Inggris lebih siap dalam menangani potensi inflasi yang ada di depan mata.

Produk domestik bruto (PDB) riil bulanan diperkirakan turun sebesar 0,5% pada Desember 2022 sementara gambaran yang lebih besar menunjukkan bahwa PDB datar dalam 3 bulan hingga akhir Desember 2022.

Itu artinya secara keseluruhan PDB 2022 berada di 4,1%. Sektor jasa turun 0,8% pada Desember 2022, setelah pertumbuhan yang tidak direvisi sebesar 0,2% pada November 2022. Menjadi kontribusi terbesar yang berasal dari aktivitas kesehatan manusia, pendidikan, seni, aktivitas hiburan dan rekreasi, serta transportasi.

Output dalam layanan yang dihadapi konsumen turun 1,2% pada Desember 2022. Sementara itu, output produksi tumbuh sebesar 0,3% pada Desember 2022 dibandingkan dengan 0,1% pada November.

Sinyal positif ini tentu akan menjadi percuma apabila pemerintah Inggris tidak dapat membaca dan sigap membuat keputusan yang bijak. Terlena untuk terus mengejar capaian lain yang kurang urgensial bukan suatu kebijakan yang solutif.

Prospek Pertumbuhan PDB Inggris 2023

Badan moneter internasional IMF baru-baru ini meningkatkan Prakiraan PDB global untuk tahun 2023 dengan ekonomi Inggris terlihat tumbuh sebesar -0,6% untuk tahun ini. Ini akan mewakili penurunan tajam setelah tahun 2022 dengan ekonomi Inggris menghadapi hambatan yang signifikan pada tahun 2023.

Pemogokan pekerja yang sedang berlangsung, utang Pemerintah, dan masalah yang sedang berlangsung di sekitar Brexit siap untuk membebani setiap upaya pemulihan pada tahun 2023.

IMF menekankan bahwa di antara keprihatinannya terhadap kemajuan ekonomi Inggris adalah harga energi, tingkat lapangan kerja, dan kebijakan moneter. Perlu kontrol yang lebih ketat agar bisa melawan inflasi.

Reaksi pasar awal setelah berita tersebut telah melihat GBP/USD turun 15 pips. Ini kemungkinan akan menghasilkan lebih sedikit output dan produksi pada tahun 2023. Namun, hal tersebut justru menjadi tantangan tersendiri mengingat evaluasi yang cukup terperinci.